Scroll untuk baca artikel
1 / 8
2 / 8
3 / 8
4 / 8
5 / 8
6 / 8
7 / 8
8 / 8

Uncategorized

Wujud Toleransi Umat Muslim Warnai Peresmian Gereja Katolik Santo Paulus Wain

690
×

Wujud Toleransi Umat Muslim Warnai Peresmian Gereja Katolik Santo Paulus Wain

Sebarkan artikel ini

Lensa Mata Maluku Tenggara || Gereja Katolik Santo Paulus Desa Wain menjadi saksi, bukti nyata wujud toleransi antar umat beragama di Kecamatan Kei Kecil Timur Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku. Wujud toleransi ini kembali kembali terjalin lewat persemian dan dedikasi Gereja Katolik Santo Paulus Wain, Jumat (14/7/2023).

Ratusan umat Muslim yang terlibat langsung dalam kegiatan kerohanian ini berasal dari Ohoi Wain Raja, Ohoi Wain Ohoitom dan Ohoi Wain Baru. Momen ini untuk pertama kalinya didedikasikan setelah 33 tahun lamanya pelaksanaan peletakan batu pertama pembangunan Gereja tersebut.

Informasi yang dihimpun media ini Minggu, (16/7/2023), Uskup Diosis Amboina Mgr. Senno Ngutra didampingi Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun, usai melakukan penandatanganan prasasti kemudian meresmian Gereja setempat yang ditandai dengan penekanan tombol sirene dan pembukaan pintu Gedung Gereja.

Pantauan media ini, hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah (Sekda), Anggota DPRD Provinsi, Anggota DPRD Kab. Malra, Para Staf Ahli, Asisten, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Para Kelapa Ohoi/Orang Kai, Raja, Soa, Seniri, para Imam (Pastores) dan ribuan umat Nasrani di Kei Kecil Timur dan sekitarnya.

Usai pelaksanaan Misa, acara dilanjutkan dengan Seremoni dedikasi Gereja Santo Paulus Wain bersama seluruh masyarakat dan tamu undangan yang hadir.

Baca Juga :  Bupati Maluku Tenggara Resmikan Masjid Al-Umrawi Wakatran

Uskup Diosis Amboina Mgr. Senno Ngutra dalam sambutannya pada acara seremonal Dedikasi dan Peresmian Gereja Katolik Santo Paulus Wain mengatakan merasa syukur dan berterimakasi kepada Tuhan bersama dengan umat Katolik Wain karena 33 tahun peresmian dan dedikasi Gereja Katolik Santo Paulus Wain, maka usia tersebut sama dengan kehidupan Yesus Kristus sewaktu hidup di dunia.

”Saya sebagai Uskup Amboina tentunya malam hari ini, ada dalam rasa syukur dan terimakasi kepada Tuhan, bersama dengan umat Katolik Wain. Sebab, selama 33 tahun membangun Gereja Katolik Wain, sama umurnya dengan waktu hidup Yesus di dunia. Luar biasa umat Wain Katolik, ” Ujar Uskup.

Menurutnya, jika Bupati telah menetapkan Wain sebagai pusat adat dan budaya Kei, maka tahun ini juga Keuskupan Amboina merencanakan akan memindahkan pusat Paroki ke Desa Wain.

“Jadi, Desa Wain ini direncanakan menjadi pusat persiapan paroki yang baru. Wain akan menjadi kuasi pusat dan ibu dari paroki baru meliputi stasi Revav, Disuk, Isso, Wain, Semawi, Ngabub dan Warvut,” Jelas Senno Ngutra.

Baca Juga :  Polres Pesisir Barat dan Polsek Jajaran Gelar PAM Rawan Pagi

Dirinya berharap ditahun 2024 nanti, pihaknya akan kembali menyelenggarakan berpesta bersama masyarakat setempat melalui momen peresmisn Kuasi Paroki setempat sebagai ibu paroki yang definitif.

”Karena hal ini berhubungan dengan syarat, pertama iman umat Katolik Wain harus teguh. Jadi kalau sudah beragama Katolik berarti harus jadi berkat bagi semua orang disekitar kita.” titahnya.

Uskup Senno Ngutra mengaku mendengar banyak laporan kalau, Pemerintah sudah kucurkan banyak bantuan masuk di Ohoi Wain, bangun infrastruktur jalan, jalan tani, dan lainnya.

”Tetapi ada juga Umat Wain yang tidak bermoral dengan menjual bahan – bahan bangunan bantuan dari pemerintah. Mulai saat ini, kalau kalian tidak bertobat, maka seperti Rasul Paulus, akibat tidak bertobat, Tuhan jatuhkan dia dari kuda,” Ungkapnya.

Uskup minta melalui momentum 33 tahun dedikasi Gereja Katolik Santo Paulus, umat Wain harus bertobat. ”Kalau jadi pusat paroki baru, maka Wain harus sebagai contoh ibu yang baik, buat stasi – stasi lain,” Harapnya.

Uskup Diosis Amboina juga meminta umat Katolik Wain wajib memancarkan cahaya pengampunan, cinta kasih, saling membantu dan saling menyayangi. ”Umat Katolik Wain, bisa kaseng?,” Tanya Uskup Senno kepada umat dan dijawab bisa.

Baca Juga :  Pemerintah Pekon Marang Salurkan BLT-DD Tahap II untuk 33 KPM

Pada kesempatan ini Uskup Diosis Amboina berpesan, semoga peresmian dan dedikasi Gereja Katolik Santo Paulus Wain, umat Katolik bertobat, sebab kerajaan Allah sudah dekat.

”Saya suka dengan umat Wain, karena waktu persiapan Gereja ini, mereka posting di medsos memiliki salib kecil diatas altar, tapi tadi malam saya lihat salib sudah besar sekali, bahkan lebih besar dari salib Gereja Katolik Langgur,” Salut Pimpinan Wilayah Keuskupan Amboina itu.

Uskup Senno berharap, mulai saat ini umat Katolik Wain bersama basudara umat Islam Wain akan bersungguh – sungguh menjadikan Desa Wain sebagai pusat budaya, toleransi dan pusat orang baku sayang.

”Saya masih punya utang satu buat umat Katolik Wain, yakni patung Arca Kristus Raja, saat ini barang sudah ada, namun belum dikirim. Arca Kritus Raja itu tinggi empat meter, lebih besar dari semua umat Wain, semoga anda lihat itu, segala bentuk kejahatan yang ada di desa Wain sirna, Wain harus jadi kampung yang damai, tenang dan pusat adat serta budaya di Kepulauan Kei, ” Cetus Uskup Diosis Amboina.(LM/Daniel Mituduan)

Uncategorized

Lensa Mata Deli Serdang || Muѕуаwаrаh Dаеrаh (Muѕdа) Muslimat Al Wаѕhlіуаh Kаbuраtеn Dеlі Serdang di Gеdung PKK Dеlі Serdang, Lubuk Pakam, Sаbtu (23/9/2023), mеruраkаn momentum untuk ѕеmаkіn menggairahkan dаn mеnghіduрkаn…