Lensa Mata Medan || Pengurus Jaringan Masyarakat Mandiri (JMM) Fahrul Rozi Harahap mempertanyakan kelayakan dan kehalalan air yang didistribusikan Perumda Tirtanadi ke wilayah Medan Denai dan sekitarnya.
Dikutip wartawan dari statemen Fahrul Rozi Harahap dalam live streaming di youtube Aktual Channel dipandu Prasetyo yang tersebar dalam grup wartawan, Selasa (6/6/2023) kekhawatirannya didasari, lokasi pengolahan air oleh perusahaan swasta rekanan Perumda Tirtanadi berada di dekat peternakan babi dan lokasi disana dituding kotor.
Guna mendukung statemennya, Fahrul Rozi Harahap berharap, Majelis Ulama Indonesia (MUI) turun meninjau agar meninjau kelayakan dan kehalalan proses pengolahan air agar tak menjadi dilema masyarakat.
Fahrul Rozi juga menuding, kondisi distribusi air Perumda Tirtanadi yang sering ngadat danjeleknya mutu air yang diterima warga hingga dengan tegas dimintanya Gubsu Edy Rahmayadi mengevaluasi jabatan Kabir Bedi sebagai Dirut Perumda Tirtanadi.
Menanggapi statemen itu, Dirut Perumda Tirtanadi melalui Sekretaris Perusahaan Jamal Usman Ritonga membantah tudingan Pengurus JMM itu. Dijelaskannya, air baku berasal dari Sungai yang diolah dan proses hingga dialirkan ke masyarakat.
“Yang jelas bang, air baku diolah dari Sungai. Sampai hulu sana tak tahulah kita. Didistribusikan dipastikan sesuai standar kesehatan. Tak mungkin kita kirim kalau tak sesuai standar kesehatan bang,” kata Jamal via sambungan Whatsapp, Selasa (6/6/2023).
Menyangkut adanya hasil air yang diterima masyarakat kotor, dipersilahkannya melapor ke Perumda Tirtanadi agar dilakukan pemeriksaan oleh petugas sembari akan melakukan ricek ulang sebagai tindak lanjut kritik masyarakat.
Dijelaskan Jamal Usman Ritonga, Perumda Tirtanadi menjalin Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PT Tirta Nusantara Sukses dengan debit air sebesar 240 liter/ perdetik atas olahan air Sungai Denai di Jalan Panglima Denai. (LM/An)