Lensa Mata Sanga Desa Muba || Telan dana ratusan juta untuk kegiatan rehab atau pemeliharaan balai Desa Ngulak 3, kegiatan tersebut terkesan Fiktif. Pasalnya hingga saat ini fisik bangunan tersebut belum ada dan hanya berupa tanah kosong belaka.
Hal ini terungkap dari desas desus yang ramai menjadi perbincangan warga hingga akhirnya sampai ke tim media ini. WR salah satu warga mengatakan banyak kejanggalan yang menjadi topik perbincangan warga terkait penyelenggaraan pemerintahan Desa Ngulak 3.
Adanya anggaran rehab balai desa yang menelan anggaran ratusan juta rupiah menjadi salah satu fokus perhatian warga. Pasalnya hingga saat ini bangunan balai desa Ngulak 3 itu sendiri belum berdiri, sementara dari data laporan keuangan desa terdapat beberapa kali penganggaran kegiatan rehab balai desa.
“Kami merasa aneh saja dan terkesan janggal dengan laporan keuangan desa yang menyebutkan adanya kegiatan rehab balai desa sementara hingga saat ini fisik bangunan tersebut belum ada,” kata warga berinisial WR pada tim media belum lama ini.
Dikonfirmasi terkait hal ini pemerintah Desa Ngulak 3 membantah adanya indikasi Fiktif dalam kegiatan rehab bangunan Balai Desa Ngulak 3. Kondisi tersebut terjadi karena sistem pelaporan yang terdapat dalam aplikasi yang mengharuskan laporan tersebut dimasukkan kekamar rehabilitasi.
“Sistem yang mengharuskan kami memasukkan laporan tersebut ke kamar rehabilitasi. Dan kami memastikan bahwa kegiatan tersebut memang benar adanya,” kata ( AL)Sekretaris Desa Ngulak 3, Rabu (13/7/2023).
Menurut dia, kegiatan rehabilitasi Balai Desa yang dimaksud tersebut berawal pada tahun 2018 ketika pemdes Ngulak 3 memasang batu miring pada areal yang sudah dibebaskan untuk pembangunan balai desa Ngulak 3. Kegiatan ini menelan anggaran sebesar Rp 374 juta, ditahun berikutnya kembali dianggarkan dengan judul kegiatan yang sama sebesar Rp 40 juta yang dilaksanakan untuk kegiatan penimbunan, selanjutnya dengan judul kegiatan yang sama juga Bu kembali dianggarkan sebesar Rp 83 juta, dan yang terakhir sebesar Rp 163 juta
“Sekali lagi saya pastikan kegiatannya ada dan bukan Fiktif, ini hanya masalah judul kegiatan saja,” imbuhnya. (LM/Ind)