Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
News

Menteri ESDM Larang Ojol Gunakan Pertalite, Ini Tanggapan Menohok Dari Repdem

393
×

Menteri ESDM Larang Ojol Gunakan Pertalite, Ini Tanggapan Menohok Dari Repdem

Sebarkan artikel ini

Lensa Mata Medan – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, berrencana melarang seluruh kendaraan pelat hitam termasuk taksi online dan ojek online menggunakan bahan bakar minyak jenis pertalite dan solar. Hal ini disampaikannya pada hari Kamis (28/11) di Jakarta. Menurut Bahlil, taksi dan ojek online termasuk mampu karena bisa beli kendaraan pribadi.

Hal ini membuat reaksi keras dari para pengemudi taksi dan ojek online. Mereka beramai-ramai melakukan protes dan siap melawan jika kebijakan tersebut diterapkan.

Baca Juga :  Diduga Korupsi Dana Desa, GMDS Tuntut Penjarakan Kades Tanjung Garbus Satu dan Copot Kadis PMD Deli Serdang

Sekretaris Jenderal Relawan Perjuangan Demokrasi, sayap aktivis pro demokrasi PDI Perjuangan, ikut angkat bicara soal ini. “Saya katakan, ini adalah pelecehan publik terutama rakyat kelas menengah kebawah! Pertama, seseorang sepeda motor sekarang ini bukan lagi barang mewah seperti jaman sebelum tahun 2000. Orang membeli secara kredit sepeda motor karena sulit mendapatkan pekerjaan karir. Mereka tak punya koneksi. Ini adalah profesi pilihan terakhir, mau dibunuh juga sama di Bahlil itu!”, ungkap Bung Abe kesal.

Baca Juga :  Walikota Medan Lantik Rasyid Ridho Nasution Jadi Kabag Umum & 3 Pejabat Administrator Lainnya

Abe menjelaskan, harusnya pemerintah peka, bahwa kondisi ekonomi memburuk dan banjir PHK dimana-mana. Dan menjadi ojek maupun taksi online adalah pilihan terakhir untuk bertahan hidup. “Kawan-kawan itu mengandalkan DP rendah dan mencicil setiap bulannya. Sehari itu belum tentu bisa dapat sampai seratus ribu rupiah bersih. Itu masih harus bayar cicilan, makan sekeluarga dan kebutuhan hidup minimum. Lha ini menteri kok congornya kayak setan begitu. Mental penindas!”, kritik Abe.

Baca Juga :  Terungkap di Persidangan, Saksi Akui Lahan 32 Hektar di Desa Helvetia Sah Milik Al Washliyah

“Awal tahun depan kita sudah dihadapkan PPN naik jadi 12%. Tapi efeknya tentu bukan 1%. Daya beli menurun dan pada saat yang sama pemerintah justru membiarkan jebakan pinjaman online ke masyarakat. Saya melihat ini memang orang seperti Bahlil ini tidak punya empati terhadap rakyat. Mau main hantam. Dikiranya ga ada yang takut sama dia yang bergaya hidup sangat mewah. Kami pasti melawan! Ini adalah kedzoliman yang membangunkan perlawanan rakyat!”, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News

Lensa Mata Bengkulu – Ketua Umum Organisasi Masyarakat Maju Bersama Bengkulu (OMBB), M. Diamin angkat bicara terkait penangkapan Ketua Umum Forum Komunikasi LSM dan Pers Provinsi Bengkulu berinisial AG oleh…

News

Lensa Mata Baturaja – Pemerintah Desa Sukarami menggelar rembuk stunting desa yang di laksanakan oleh ketua BPD Sukarami serta Kepala Desa Sukarami Pipin Candra di kantor Desa Sukarami Kec. Semidang…