Lensa Mata Pringsewu || Koperasi ternak Ngandan jejama kabupaten Pringsewu menerima kunjungan para peternak asal Kecamatan Padasuka bertempat di peternakan milik H.Sutikno pagelaran anggota Koperasi Ternak Ngandan Jejama, Jumat (2/6/2023).
Kunjungan para peternak tradisional asal Padasuka ke Koperasi Ngandan Jejama, diterima langsung oleh H.Sutikno dan Dwi Pribadi selaku pengurus dan Ketua Koperasi Ternak Ngandan Jejama.
Dalam penjelasan Dwi pribadi mengungkapkan, koperasi yang didirikan bersama ini bertujuan ingin memberikan edukasi kepada masyarakat peternak agar dapat menambah pengetahuan dan menambah nilai ekonomi bagi mereka.
“Koperasi yang didirikan bersama ini bertujuan ingin memberikan edukasi kepada masyarakat peternak agar dapat menambah pengetahuan dan menambah nilai ekonomi bagi mereka”, ucapnya
“Kami pengurus Koperasi Ngandan Jejama berusaha menjadi contoh dan pelopor dalam mengembangkan dunia Perwedusan terkhusus di Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya”, tuturnya.
Sebagaimana yang kita ketahui, sejak tahun 2015 Pringsewu telah ditetapkan oleh Gubernur dan Menteri Pertanian bahwa Kabupaten Pringsewu ditetapkan sebagai kawasan Pengembangan Kambing Nasional.
Akan tetapi dalam pelaksanaan tidak berjalan sebagaimana mestinya, Dwi Prihadi menambahkan.
“Kabupaten kita yang telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan domba dan kambing tidak berjalan dengan baik salah satu penyebabnya diduga masyarakatnya belum siap menerima perubahan, tidak seperti daerah pengembangan sapi, komunitas masyarakat telah siap dan didorong kooperasi yang telah berjalan”, ujarnya.
Koperasi Ternak Ngandan Jejama terbentuk dalam rangka menjawab permasalahan hal tersebut, ujar Dwi Pribadi yang juga menjabat sebagai Ketua Koni kabupaten Pringsewu tersebut.
Setali tiga uang dengan ketua koperasi Ngandan Jejama, H.Sutikno Salah satu pengurus koperasi, menambahkan cerita.
Yang harus dicermati dalam pengembangan ternak kambing dan domba adalah meluruskan tujuan dan niat, jangan sampai budidaya kambing dan domba menjadi kegiatan sambilan.
Yang kedua adalah memperbaiki manajemen pengolahan pangan, manajemen pembibitan dan yang terakhir adalah tataniaga pemasaran, ujar mantan Camat Ambarawa ini.
Kalau menggunakan pola Budidaya kambing dan domba secara tradisional kita akan disibukkan dengan mengirit pakan ternak, maka kegiatan dan pekerjaan yang lain terganggu.
Akan tetapi jika dengan menggunakan pola modern yaitu dengan teknik fermentasi ,silase maka permasalahan pakan sedikit teratasi, ujar punggawa Ngandan Jejama ini.
Pembuatan pakan hanya sekali dan bisa dipergunakan untuk dalam waktu dalam jangka waktu 1 bulan bahkan lebih, hingga waktu luang masih bisa dipergunakan untuk kegiatan dan pekerjaan yang lain.
“Mudah mudahan kerja keras pengurus koperasi Ngandan Jajama dengan memberikan pelayanan, edukasi, pelatihan dan motivasi kepada peternak dapat membantu dalam mensejahterakan masyarakat pertenak kabupaten Pringsewu”, pungkasnya.(LM/BP)