Lensa Mata Pringsewu || Jamu Gendongan merupakan jamu tradisional yang telah melekat di hati Masyarakat khususnya masyarakat Jawa yang telah merambah di seluruh Nusantara, tidak terkecuali hingga di daerah Lampung yang memiliki kemajemukan masyarakatnya, Senin (12/6).
Marsinah/Bukan nama sebenarnya, seorang penjual jamu gendong yang bertransformasi menggunakan motor menjajakan jamu racikannya asal Pekon Pujodadi, telah lebih dari 6 tahun menekuni pekerjaan ini.
Ketika di jumpai Lensa Mata, Marsinah warga Pekon Pujodadi tersebut menjelaskan bahwa dirinya hampir setiap hari menjual jamu racikannya.
“Keliling ider tiap hari om”, kata marsinah.
Ia berkeliling menghampiri para pelanggan setianya hingga Pekon Tanjung Rusia Timur kecamatan Padasuka kabupaten Pringsewu.
” Kami sekeluarga dapat menghabiskan lebih dari 5 Kg Kunyit dan bahan lainnya untuk membuat jamu kebanggaan Nenek Moyang bangsa Indonesia ini”, ujarnya.
Jamu gendong ini dapat meredakan nyeri otot dan persendian, menyembuhkan mati rasa, serta meringankan pilek dan demam. Cabe puyang terbuat dari cabai jawa, cengkeh, kunyit jawa, dan temu hitam, ungkap Marsinah menjelaskan manfaat minum jamu tradisionalnya.
Pahitan, lanjutnya, dapat menambah nafsu makan, meringankan masalah pencernaan, menghilangkan rasa gatal, dan mengurangi bau badan, ujar ibu dua anak ini.
Ia pun menjelaskan para pelanggan jamu tradisional yang ia buat diantaranya adalah ibu-ibu yang baru melahirkan, bapak bapak petani, pekerja berat masyarakat yang badannya kurang sehat dan masyarakat umum lainnya.
“Para Pelanggan jamu tradisional yang ia jajakan diantaranya adalah ibu ibu yang baru melahirkan, bapak bapak petani, buruh kasar, masyarakat yang kondisi badannya kurang sehat dan masyarakat umum lainnya”pungkasnya.(LM/BP)