Lensa Mata Pringsewu || SMK Muhammadiyah Ambarawa turut tampil membawakan tari bedana dalam memeriahkan musyawarah daerah Muhammadiyah dan musyawarah Aisyiyah ke 3 bertempat di gedung Graha UMPRI, Pringsewu, Rabu (24/3).
“Menghadirkan penari laki-laki pada tari Bedana bukan merupakan suatu perkara yang mudah mas”. kata pembuka narasumber.
Hal ini disampaikan oleh Wahid Arsyad S.IP. S.Pd.I. M.Pd.I Kepala sekolah SMK Muhammadiyah mengawali keterangan kepada media di sela-sela rehat kegiatan.
Menurutnya, Tari Bedana merupakan salah satu tarian tradisional Zapin Melayu yang berasal dari daerah Lampung.
Tari Bedana biasa dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung dalam acara tertentu sebagai ungkapan rasa gembira. Tari Bedana memiliki ciri khusus pada adat Lampung Pepadun maupun adat Lampung Saibatin, tambahnya.
Tari ini merupakan bagian dari budaya dan kearifan lokal , akan tetapi bagaimana kearifan lokal tersebut dapat dikemas dengan menggunakan busana yang berakhlakul karimah, tidak mengumbar aurat, liuk liuk gerak dan lain-lain, jelasnya.
Kepala sekolah Ambarawa tersebut menceritakan terbentuknya tim penari di sekolah nya, berasal adanya lomba SMK se Lampung.
“Awalnya kesulitan mencari penari laki-laki dan akhirnya mendapatkan dua dari tiga penari itu adalah penari jaranan (Red-kuda lumping), yang kemudian di beri motivasi dan tantangan untuk membawakan tari khas Lampung ini. Akhirnya mereka berhasil membanggakan almamater mereka”, Pungkasnya.(LM/Budi Prayitno)