Lensa Mata LANGGUR || Tradisi mengantar “Yelim” antar umat beragama di Kepulauan Kei sudah ada sejak dulu kala. ‘Yelim’ sendiri merupakan bentuk kesatuan masyarakat adat dimana tradisi ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar dalam menyelesaikan rumah atau tempat ibadah seperti halnya yang terjadi di Woma El’fangfur Langgur.
Sebagai Desa induk sekaligus Ibu Kota dari Kabupaten Maluku Tenggara, masyarakat Ohoi Langgur sangat masyur dengan pemberkatan Gedung Gereja Katolik Santa Perawan Maria Hati Tak Bernoda Langgur.
Memasuki hari ketujuh pada Selasa, (27/6/2023), Panitia tak putus-putusnya menerima kedatangan umat dari berbagai golongan. Adapun dihari itu panitia menyambut kedatangan sejumlah besar masyarakat Desa Ohoitel dari Kota Tual yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Protestan dan Katolik di Kecamatan Dullah Utara Kota Tual.
Kedatangan warga dengan membahwa Yelim (sumbangan red), dalam rangka mempersiapkan peresmian dan penthabisan Gereja Santa Perawan Maria Jati minimalis 87 55 Tak Bernoda Langgur baru, yang direncanakan pada tanggal 13 Juli 2023.
Kedatangan masyarakat Desa Ohoitel ini, dipimpin langsung oleh, Penjabat Kepala Desa Ohoitel Abdula Azaan Renwarin,S,Sos dan diterima langsung oleh Kepala Ohoi Orang Kai Langgur Hironimus J.S. Dumatubun dan panitia dengan tarian penjemputan dari Lingkungan Yoseph Stasi Langgur.
Setelah prosesi penjemputan, rombongan diantar oleh Kepala Ohoi Langgur dan panitia ke Balai Desa Langgur untuk mengikuti prosesi adat dan penyerahan Yelim.
Dalam keterangannya Penjabat Kepala Desa Ohoitel, Abdula Azaan Renwarin, S,Sos mengatakan kedatangan masyarakat di Ohoi Langgur tidak hanya karena acara peresmian dan penthabisan tetapi secara adat Desa Ohoitel dan Desa Langgur sudah menjadi satu keluarga sejak dulu. Hal ini terjadi karena dilatarbelakangi oleh faktor perkawinan.
“Kedatangan kami keluarga besar Ohoitel yang terdiri Islam, Protestan dan Katolik di Langgur ini hanya mengikuti jejak leluhur kami. Kata orang Agama itu baru kemarin tetapi adat itu sudah ada sebelumnya karena perkawinan. Banyak perempuan Ohoitel yang kawin di Langgur begitu pula sebaliknya banyak perempuan Langgur yang kawin di Ohoitel, Watran dan Laikamor.”ungkap Renwarin.”
Ia menjelaskan, dengan acara peresmian dan penthabisan Gereja Katedral Langgur akan semakin memperkuat hubungan keluarga antara Desa Ohoitel dan Desa Langgur.
“Jadi dengan kedatangan kami di Langgur, harus masyarakat Ohoitel dan Langgur khususnya generasi muda untuk tau juga tentang sejarah antara desa ohoitel dan ohoi langgur, karena kami semua bersaudara, karena perkawinan tadi. Orang kei bilang fau su rat.” Jelas Renwarin.
Sementara itu, ditempat yang sama Kepala Desa Orang Kai Langgur Hironimus J.S Dumatubun, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada umat Islam dan Protestan yang juga turut membantu masyarakat Ohoi Langgur dan panitia dalam rangka peresmian dan penthabisan Gereja Santa Perawan Maria Hati Tak Bernoda Langgur baru pada tanggal 13 Juli 2023 nanti.
“Benar, masyarakat Desa Ohoitel adalah keluarga kami orang Langgur, sejak leluhur hingga generasi kami saat ini, banyak yang kawin di Ohoitel. Kami berharap hubungan keluarga ini, kiranya diketahui juga oleh kedua masyarakat di Ohoitel dan Langgur sehingga perlu dipertahankan dan di perbaharui,” tegas HJS Dumatubun.”
Disini lain, Desa Ohoitel yang membahwa Yelim juga umat katolik dan islam dari ohoi Letfuan Kecamatan Hoat Sorbay Kabupaten Maluku Tenggara yang dipimpin langsung oleh Penjabat Kepala Ohoi Letfuan Ibu Yudith Refo, bersama toko adat, pemuda dan pastor Paroki Letfuan, Romo Fred Sarkol,Msc.
Dikesempatan itu, hadir pula umat Protestan dari unit teberias1 Jemaat GPM Anugerah Ohoijang Langgur dipimpin Ketua Unit, bapak Ucu Fautngilyanan dan bapak Nais Manufurid (kordinator) dan masyarakat Ohoi Faan mendatangi Pemerintah Ohoi Langgur dan panitia untuk mengantar Yelim.
Sesuai dengan jadwal panitia, maka acara penerimaan yelim pada hari ke-8 hari ini Selasa, (27/6/2023), yaitu masyarakat Ohoi Revav, Yavawun,Tanimbar Kei dan Marga Lefaan. Sedangkan untuk hari ke-9 pada Rabu, (28/6/2023) adalah Desa Ohoidertutu, Loon dan Disuk.(LM/Daniel Mituduan)