Scroll untuk baca artikel
 
News

Keras! Wakil Uskup, Ketua MUI, Kemenag dan Ketua Majelis Jemaat GPM Anugerah Bantah Pernyataan Pdt. Roy Retraubun

1187
×

Keras! Wakil Uskup, Ketua MUI, Kemenag dan Ketua Majelis Jemaat GPM Anugerah Bantah Pernyataan Pdt. Roy Retraubun

Sebarkan artikel ini

Lensa Mata Langgur – Wakil Uskup Wilayah Kei Kecil dan Kota Tual Wensislaus Ecko Renyaan, pr meminta kepada publik agar tidak melihat secara sepihak terkait laporan dari Pdt. Roy Retraubun yang turut dibagikan ke jejaring Media Sosial Facebook untuk konsumsi publik.

Sebagai anggota Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) Renyaan meminta kepada publik sekalian, kepada semua pihak untuk mari kita berjalan di jalan yang benar.

“Tidak! Kita melihat secara sepihak tetapi mari kita melihat secara baik, tetapi juga benar sesuai mekanisme yang ada seperti yang dijelaskan oleh para pihak dalam hal ini Ketua FKUB dan Kepala Kesbangpol.” tutur Ecko dalam pernyataan resmi bersama pengurus FKUB Maluku Tenggara di Langgur Rabu, (8/11/2023).

Senada dengan itu Ketua MUI Maluku Tenggara M. Zein Matdoan sangat menyayangkan pernyataan yang dilontarkan oleh pendeta Roy Retraubun. Menurutnya, pernyataan tersebut sangat menyayat, menyedihkan dan melukai hati tokoh-tokoh agama yang selama ini berbuat baik untuk Kabupaten Maluku Tenggara.

Baca Juga :  Carut Marut Pengelolaan Lingkungan di Kabupaten Lahat Mendapatkan Kecaman dari Berbagai Pihak

“Sesungguhnya, setahu kita semua bahwa tidak ada Dana hibah untuk FKUB. Sebab, seandainya kalau itu ada maka ada di rekening FKUB karena FKUB punya mekanisme, punya bendahara, punya pengurus dan sebagainya. Tetapi, dana itu ada di Kesbangpol, artinya ada mekanisme disana. Oleh karena itu sebagaimana apa yang disampaikan oleh Kepala Kesbangpol tadi kami percaya sungguh bahwa semua persoalan ini insyaallah bisa dipertanggungjawabkan menurut aturan yang berlaku.

Untuk itu, Matdoan meminta Pdt. Roy Retraubun untuk segera menarik kembali laporannya dan secepatnya mengklarifikasi pernyataannya di seluruh jejaring Media Sosial.

“Bukan sekedar mengklarifikasi tetapi menarik kembali pernyataannya. Saya mau menyampaikan bahwa terlalu banyak telfon dan terlalu banyak WA dari mana-mana yang pada saat ini sudah melukai dan menyakiti hati kami, bahkan saya sendiri tidak berani naik khutbah pada hari Jumat lusa ini setelah terlalu banyak pernyataan yang menyatakan tidak percaya terhadap keberadaan kami” pinta Zein Matdoan.

Baca Juga :  Safari Ramadhan 1445 H, Kapolres Nias Selatan Santuni Beberapa Panti Asuhan

“Sekali lagi kami menyampaikan ini dengan sungguh dan benar dan kami siap untuk mempertanggungjawabkan dihadapan lembaga mana saja apabila dibutuhkan atau diperlukan” tambahnya.

Ditempat yang sama Kepala Kantor Kementerian Agama Maluku Tenggara Ahmad Raharusun turut membantah laporan sesat yang dilakukan Pdt. Roy Retraubun.

“Menyikapi laporan yang disampaikan oleh saudara pendeta Roy menyangkut dengan keberadaan lembaga FKUB maka sebagaimana dijelaskan tadi bahwa sesungguhnya laporan itu sesat dan menyesatkan karena tidak pernah ada hibah dari Kesbangpol ke FKUB.

Untuk itu saran saya kepada bapak pendeta supaya segera menarik laporan dan membuat pernyataan di medsos bahwa laporannya tidak lah benar karena memang itu sudah sangat mencederai nama baik harkat dan martabat semua tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan antar Umat Beragama.” papar Raharusun.

Baca Juga :  Plt Bupati Langkat Bersama Pj Gubernur Sumut Tanam 10 Ribu Bibit Mangrove di Lubuk Kertang

Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GPM Anugerah  Pendeta George Anakotta mengajak seluruh masyarakat Maluku Tenggara dan sekitarnya agar tidak termakan dengan isu-isu murahan yang berkembang di media sosial. Kata Anakotta, Forum Kerukunan antar Umat Beragama di Maluku Tenggara telah melaksanakan tugas dengan baik sehingga tujuan hadirnya forum ini untuk mengklarifikasi setiap persoalan yang timbul didalamnya.

“Mari kita tidak mempercayai semua pemberitaan yang ada yang dilayangkan terakhir ini di medsos tentang FKUB sebab Forum ini bekerja dengan baik dan selama ini tetap ada semua tata aturan yang berlaku karena itu semua kita ada disini kita punya satu komitmen bersama bahwa ini tidaklah benar dan kita mengklarifikasi ini kepada publik supaya nama baik kita bersama sebagai tokoh-tokoh agama dan FKUB yang ada ini bisa dijaga dengan baik” tutup Pendeta George Anakotta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *